Thursday, May 21, 2015

Angin Utara


Hela parahu di ujung kampong
Raket deng matakael su ta ika jadi Satu
Panggayung palang-palang deng baku dapa ombak tagulung-gulung
Terpaksa balapas jangkar di dekat-dekat kampong

Ini angin batiup dari utara.
Ikan bubara seng muster deng umpang yang seng ada harga.
Apalagi Ikan Gaca deng samandar cuma baku gara deng haga-haga.
Terpaksa angin utara yang dapa kase salah.

Saturday, May 9, 2015

Sedikit mengenal tentang selat capalulu

Saat ini jika ada pertanyaan terletak dimanakah selat capalulu? Maka di era digital ini informasi semacam ini dengan mudah sudah bisa kita ketahui. Namun terlepas dari itu semua, saya juga akan memberi tahu pada anda, dimana letaknya selat capalulu sebelum anda mengenal apa saja keunikan dari selat capalulu.

Selat capalulu sendiri terletak di kabupaten kepulauan sula, provinsi Maluku utara. Selat ini di apit oleh dua buah pulau yaitu pulau Mangole dan Taliabu. Selat dalam wikipedia menyebutkan bahwa sebuah wilayah perairan yang relatif sempit yang menghubungkan dua bagian perairan yang lebih besar, dan karenanya pula biasanya terletak di antara dua permukaan daratan. Sebagaimana pada selat capalulu yang pada dua permukaan daratan yaitu daratan pulau Mangole dan Taliabu. Sedangkan untuk dua perairan besar yaitu samudra pasifik dan samudra hindia.
Nah, berikut beberapa hal yang ingin saya beritahu pada anda tentang selat capalulu.

Selat dengan arus terkuat di Indonesia
 




Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.  Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin ( Gross, 1990). Pasang surut merupakan salah satu bagian dari faktor eksternal terjadinya arus. Arus pasang surut biasanya ditemukan di selat-selat sempit yang banyak terdapat di selat-selat kepulauan di wilayah Timur Indonesia. Dan selat capalulu merupakan salah satu selat dengan arus pasang surut terkuat di Indonesia.
Predikat selat dengan arus terkuat di Indonesia ini dari berbagai situs, salah satunya di laman kementrian energy dan sumber daya mineral (baca disini) menyebutkan bahwa selat dengan arus pasang suru terkuat ada antara pulau Taliabu dan Pulau Mangole, di Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, dan itu berarti Selat Capalulu. Dalam situs tersebut juga menyebutkan kekuatan arus yang ada pada selat capalulu mencapai 5 m/detik (18 Km/J  atau 9.72 Knot/Jam), berbeda dengan selat yang ada di pulau-pulau nusa tenggara  yang mencapai 2.5 sampai 3 meter per detik ( 9Km/Jam - 4.85 Knot sampai 10.8Km/J - 5.83 Knot/Jam ). 


Energi arus pasang surut terbesar 

Sebagai negara kepulauan, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi alam yang melimpah. Tidak hanya dari potensi daratan saja, perairan Indonesia juga turut menjadi potensi yang mampu menjadi sumber energi alternatif lainnya. Sebagaimana yang dikatakan Prof. Safwan Hadi, Ph.D (Dosen Teknik Oseanografi ITB) lautan Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti sumber energi listrik. Pengembangan energi listrik tersebut berasal dari potensi elevasi pasang surut, perbedaan temperatur, arus, gelombang, dan angin di tepi pantai Indonesia. Wilayah perairan Indonesia memiliki arus laut yang kuat sehingga menyimpan potensi yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membangkitkan energi listrik tersebut. dan tahukah anda bahwa energy pasang surut terbesar di Indonesia terletak di selat mana? Iya terletak di selat capalulu, hal ini berdasarkan dari penelitian Nyuswantoro. dkk (2012) menyebutkan bahwa dari 19 titik kecepatan arus pasang surut yang di keluarkan oleh dinas oseonografi TNI-AL selat capalulu merupakan energi pasang surut terbesar yaitu sebesar 429.7 kWh.

Pusaran air juga terbentuk di area selat capalulu


Masyarakat di desa-desa yang berdekatan dengan selat capalulu menyebutnya dengan nama Tanjung Batu Goso. Dinamakan tanjung batu goso karena batu-batu yang ada di tempat tersebut sering di ambil dan di jadikan sebagai batu pengganti yang banyak di jual di toko-toko untuk keperluan mengasah pisau, pedang (parang) maupun alat-alat sejenis lainnya. Nah, di tanjung batu goso inilah tempat terjadinya pusaran air berputar-putar, mirip dengan pusaran air yang terkenal seperti di selat norwegia yaitu Maelstrom Saltstraumen atau di Selat Corryvreckan yang pernah di buat film documenter oleh beberapa produser skotlandia. Di selat Corryvreckan produser melempar sebuah boneka kedalam pusaran air yang berbahaya itu, kemudian boneka itu menghilang dan di temukan di tempat yang jauh. Hal ini sama dengan yang terjadi juga di selat capalulu ketika kita melempar sesuatu ke dalam pusaran air yang berputar-putar maka apa yang kita lempar itu akan terbawa secepatnya oleh arus. Dan perlu diketahui juga bahwa ada beberapa warga desa di sekitar selat ini yang pernah tenggelam, dan mayatnya hingga saat ini tidak ditemukan.


Obyek wisata yang masih “alami”

Selat capalulu adalah salah satu obyek wisata bahari kepulauan sula, dan lokasi wisata yang sering di “jual” oleh pemerintah sula. Hal ini terlihat dari event-event dari pemerintah untuk setiap daerah mengajukan potensi pariwisatanya, selat capalulu yang sering di bawakan oleh pemerintah kabupaten sula. Selain itu, obyek wisata bahari ini masih sangat-sangat alami tentunya. Makna obyek wisata alami yang saya maksudkan disini ada dua makna. Yang pertama karena memang obyek wisata yang memang benar-benar alami. Sedangkan makna alami keduanya adalah fasilitas pendukung sebagai tempat pariwisata atau informasi-informasi tentang selat capalulu yang masih kurang bahkan bisa di bilang belum nampak sama sekali. Menurut Foster (1985) salah satu faktor yang mempengaruhi perjalanan wisata adalah mengenai pengetahuan untuk melakukan perjalanan (travel awareness) yang meliputi informasi tentang daerah tujuan wisata serta ketersediaan fasilitas dan pelayanannya. Namun, apa yang di katakan Foster itu belum diimpelementasi oleh pemerintah sula. 13 tahun Kabupaten Sula menjadi daerah otonom sudah sepantasnya ada langkah-langkah teknis dalam pengembangan potensi pariwisata, tapi sayang sampai saat ini hal itu belum sama sekali terlihat. Entahlah, mungkin saja pemerintah fokus pada pembangungan di bidang lain sehingga untuk pengembangan pariwisata belum di sentuh, atau saya sendiri yang kurang mengupdate informasi mengenai selat capalulu. Padahal, jika potensi pariwisata ini di kembangkan maka tentu akan berpengaruh pada ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di dekat lokasi selat capalulu, apalagi dengan brand bahwa selat capalulu adalah selat dengan arus terkuat di Indonesia, hal ini akan membuat orang-orang penasaran dan ingin melihat secara langsung selat capalulu itu dengan mata kepala mereka sendiri.