Monday, May 6, 2013

Hidup Hanya Sekali


Ketika adzan bergema di menara-menara kota dan ayam pun mulai berkokok sebelumnya tertidur nyenyak maka sebentar lagi sang surya akan menyinari kita, dengan pancaran indah kemudian memekarkan bunga-bunga yang telah layu. Ketika mentari mulai menguning dan tongkat hari sebentar lagi akan di serahkan ketangan maghrib maka sesaat lagi akan terbentuk sebuah taman langit yang indah, dimana bulan dan bintang menjadi peran utama. Begitu seterusnya dia akan terus berulang secara terus menerus di dunia. Nanti mendapat instruksi dari sang maha pencipta barulah bisa berhenti.
Seperti halnya juga hari dan bulan akan terus berulang . jika hari ini hari senin maka 7 hari kedepan hari senin lagi. Jika sekarang adalah bulan januari maka 12 bulan kedepan pasti bulan januari lagi. Proses seperti itu akan terus berulang dengan kita ataupun tanpa kita, hal ini telah menjadi sebuah standar baku dan tidak ada proses perubahan sama sekali hingga detik ini.
Hanya ada satu hal yang tidak berulang yaitu HIDUP, hidup kita didunia ini hanyalah sekali tidak ada pengulangan, tidak ada proses remedial melainkan  yang terjadi adalah proses transmigrasi dari alam dunia kesebuah alam yang dinamakan alam kubur. Kemudian melanjutkan lagi menuju padang mahsyar tempat seluruh umat manusia di kumpulkan di hadapan Allah swt, dan di mintai pertanggung jawaban selama kita hidup di dunia yang hanya sekali berbuat apa saja. Tidak ada lagi bantuan kecuali bekal kebaikan yang telah kita lakukan selama di dunia.
Ingat friend hidup di dunia ini bukan hanya untuk meraih cita-cita dunia. Tapi ada juga cita-cita akhirat yang mestinya kita kejar. “Rabbanaa aatinaa fid-dunya hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar. : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.( Q.S A l-Baqarah 2:201). Do’a yang indah ini sering kita panjatkan setelah selesai Shalat. Inilah tujuan yang seharusnya terinternalisasi dalam pribadi diri-diri kita. Namun kebanyakan orang yang terjebak ketika telah meraih cita-cita dunia mereka malah lupa akhirat, mereka pikirnya hidup hanya di dunia ini tidak ada lagi kehidupan selanjutnya. Makanya tidak sedikit yang berbuat menyimpang mereka keasyikan dalam kekhilafan mereka karena terbuai dengan tipu dunia.
“Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”(QS. al-Hadid:
20).
Kehidupan dunia yang menipu ini juga terbilang sangat cepat ibaratnya seperti kita berkendaraan di jalan raya kemudian ketika di trafic light ada lampu merah kita berhenti sejenak dan kembali melanjutkan lagi perjalanan saat lampu hijau menyala, hanya sebuah tempat persinggahan. seingat saya baru kemarin saya SD eh tanpa disadari skarang sudah lulus S1 terlalu cepat memang. Sangat cepat waktu ini berjalan. Sangat singkat sesingkat-singkatnya.
Allah berfirman, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab, “Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung.” Allah berfirman,”Kamu tinggal dibumi hanya sebentar saja, jika kamubenar-benarmengetahui. (Q.S Al-Mu’minun[23]: 112-114)
Jika waktu di dunia yang amat singkat itu apakah kita cuma mau santai-santai, Cuma mau berbuat semaunya, tanpa memikirkan rambu-rambu yang telah di tetapkan oleh maha pencipta, ingat friend jangan sampai menyesal nanti di kemudian hari, jika sudah tidak ada lagi pertolongan, karena yang bisa menolong kita yaitu amal shaleh kita ketika berada di dunia ini, maka dari itu marilah kita manfaatkan hidup kita yang hanya sekali ini dunia untuk bekal kita menuju kehidupan yang sesungguhnya dengan cara beramal sholeh, menyampaikan kebaikan mebambantu sesama, sehingga kita bisa menuai hasilnya kelak di akhirat. Semoga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT.